Senin, 31 Desember 2012

Tips Menulis Novel

Apakah Teman-teman ingin menulis novel, tetapi bingung bagaimana memulainya? Disini ada tips menulis novel dari saya. Semoga bermanfaat, ya! ;-)

  1. Pertama, tentukan tema, tokoh, dan perwatakan
  2. Buat alur/rancangan/konsep cerita dari awal sampai akhir
  3. Rancang judul tiap bab, juga 'sinopsis', gagasan utama atau garis besar cerita tiap bab
  4. Kembangkan gagasan utama tiap bab menjadi rangkaian cerita
  5. Cek teks cerita tiap bab, apakah sudah bagus atau masih ada yang kurang
  6. Cek keseluruhan cerita
  7. Finally, naskah siap di-print

Mudah, kan? Kalau Teman-teman masih merasa kesulitan, berusaha sebisanya, ya! Usaha apa pun yang Teman-teman lakukan nggak akan sia-sia, kok! Selamat Berusaha! d(^_^)b

Kamis, 27 Desember 2012

Tari Tradisional

Halo, ada tambahan artikel, nih! Silahkan yang berminat membaca Tari Piring. ^v^

TARI PIRING






Tari piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang, adalah salah satu jenis Seni Tari tunggal di Minangkabau yang berasal dari Kota Solok, Sumatera Barat. Tari ini disebut dengan tari piring karena para penarinya menggunakan piring sebagai media utama.

SEJARAH
Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis. Tetapi, setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian seperti pernikahan, dll.
Mengenai waktu kemunculan pertama kali tari piring ini belum diketahui pasti, tetapi tari piring dipercaya telah ada di Sumatra barat dan berkembang hingga pada zaman Sriwijaya. Setelah kemunculan Majapahit pada abad ke 16 yang menjatuhkan Sri Wijaya, telah mendorong tari piring berkembang ke negeri-negeri melayu yang lain bersamaan dengan pelarian orang-orang Sriwijaya saat itu.

GERAKAN
Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan yang kemudian diayun dan diikuti oleh gerakan-gerakan tari yang cepat, dan diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan kemudian para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut.
Tarian ini diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang(Suling). Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan. Pakaian yang digunakan para penari pun haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan.

Tari Tradisional Sumbar

Teman-Teman ada yang ingin tahu tentang Tari Payung? Untuk tugas sekolah, misalnya? Saya punya artikel tentang Tari Payung, semoga bermanfaat.

TARI PAYUNG


Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Tarian ini merupakan tari yang bertema pergaulan, sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Tari ini menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya. Saratnya unsur kasih sayang dalam tari payung menjadikan tarian ini sering dipertunjukan dalam acara pernikahan, utamanya pernikahan yang menggunakan adat Minang. Tentunya jumlah penari yang membawakan tarian ini selalu berjumlah genap.

SEJARAH TARI PAYUNG
Tari payung muncul pertama kali di daerah Minangkabau, tempat budaya Sumatera Barat banyak berakar dan tidak diketahui siapa penciptanya.
Saat ini tari payung telah mengalami banyak perubahan baik dalam segi kreografinya maupaun dalam segi fungsi tari payung sebagai seni ritual dan dikembangkan oleh seniman-seniman tari terutama di Sumatra Barat. Namun perkembangan tersebut tetap pada jalur – jalur yang sesuai dengan nilai – nilai yang berlaku dalam adat Minang, sehingga tidak menimbulkan konflik dan merusak sistem sosial Minang. Misalnya, Dahulu tari payung menjadi salah satu pelengkap ritual adat di Minangkabau. Sekarang, setelah mendapat pengaruh seni modern, tari payung menjadi pertunjukkan seni gerak dan tari populer yang tetap mengusung budaya nenek moyangnya.

ARTI DAN SIMBOL TARIAN
Tarian ini menggunakan alat bantu berupa payung yang mewakili arti perlindungan dari seorang pria pada kekasihnya. Sang wanita menggunakan selendang yang merupakan simbol kesiapannya dalam membina rumah tangga kelak dengan kekasihnya. Rasa kasih sayang yang dimiliki oleh pasangan kekasih tersebut juga digambarkan dalam gerakan tarian yang harmonis. Meskipun dalam tari payung penari akan berganti pasangan, itu bukanlah pertanda ketidaksetiaan pasangan tersebut. Itu hanyalah sebuah kreasi dari koreografi yang ditampilkan dalam pertunjukan tari payung.

KOSTUM TARI PAYUNG
           Karena pada dasarnya pasangan dalam tari payung hanya sepasang kekasih, ini dilambangkan dari kostum yang digunakan oleh masing – masing penari wanita dan pria tidak memiliki perbedaan. Sebagai gambaran intinya, si penari wanita menggunakan selendang serta songket khas Padang. Baik penari wanita maupun prianya sama-sama mengenakan payung.

RAGAM GERAK
            Ragam gerak dalam tari payung tidak terlalu terpaku dengan aturan – aturan tertentu. Dalam tarian ini hanya mengutamakan keserasian antara payung dengan selendang yang dibawakan oleh penarinya. Hal yang khas tersebut kebanyakan sudah dimodifikasi sedemikian rupa dengan mengandalkan unsur keindahan yang ada.

MUSIK PENGIRING
            Musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini umumnya menggunakan alat alat musik seperti gong, akordion, gendang, rebana, dan gamelan khas padang. Keunikan dari tarian ini adalah nada yang terbentuk hampir mirip dengan musik – musik melayu.
Musik yang mengiringi tari payung biasanya dimulai dengan aluanan yang pelan kemudian meningkat menjadi lebih cepat dan makin cepat namun tetap sangat dinamis.
Sedangkan lagu yang digunakan untuk mengiringi tari payung merupakan lagu dengan syair yang menggambarkan suasana bulan madu sepasang suami istri di Sungai Tanang.
Pengambilan nama ini sesuai dengan judul lagunya Berbendi – bendi ke Sungai Tanang.